Kamis, 01 Mei 2008

Dimanakah Pemimpin..


Tuhan kami... Telah nista kami dalam dosa bersama Bertahun membangun kultus ini Dalam pikiran yang ganda dan menutupi hati nurani Ampunilah kami ampunilah amin

Ketika rakyat yang terus saja diam dalam stagnanisasi dalam memilih figur pemimpin yang memang mirip sebuah mesin tua, tetapi tetap dipertahankan sebagai ukruan kematangan pemimpin. Kekayaan seorang pemimpin menjadi pujaan, ddan keturunan sebagai faktor pembanding layak atau tidaknya seseorang menjadi pemimipin. Karakter UMAT YANG BERUBAH DARI POLA PIKIR PENDIDIKAN sebagai parameter kemampuan seorang pemimpin kepada sebuah vonis tentang profil seorang pemimpin, yaitu mereka yang mempunyai cukup materi,birunya darah keturunan dan banyaknya jumlah pendukung mereka (yang memang rata-rata mesin tua juga). Keadaan ini memunculkan perkara baru.
Pilihan-pilihan pemimpin yang hadir serba tanggung. Bukan raja bukan pula khalifah. Uang mereka tidak cukup melimpah untuk menjadi seorang bos, sementara kesalhihan mereka tidak cukup anggun untuk menjadi seorang khalifah. Keangkuhan mereka tidak cukup sempurna untuk berkuasa, sementara kerendahatian mereka tiddak cukup memadai untuk melayani umat. Bakat mereka tidak cukup handal untuk menjadi seorang megaloman,semantara kapasitas mereka tidak cukuptangguh untuk menjadi pemimpin.
Ternyata memang, pilihan rakyat tentang profil seoarang pemimpin juga menawarkan permasalahan mengenai ketersediaan seorang pemimpin.
Masyarakat yang sudah terorganisasi sudah seharusnya kritis dalam menilai hadirnya calon-calon pemimpin di panggung sejarah. Kapasitas mereka, apa yang tersembunyi dan yang dibawa oleh calon-calon tersebut menjadi sorotan utama masyarakat.
Pemimpin yang memadani adalah pemimpin yang mampu menyembuhkan penyakit kerapuhan dalam masyarakat, mampu menyatukan kekuatan kembali dari tenaga yang terpisah dan menjadikan elemen yang dipimpinnya sebagai komponen yang solid. Bukan hanya pemimoin secara fisik, tetapi yang mampu menhghadirkan semangat kehidupan dalam kemasyarakatan. Merubah aktivitas organisasi dengan kelemahan fungsi seorang pemimpin, sering bertemu tapi tidak merumuskan apa-apa, apalagi melakukan sesuatu. Sehingga apa yang dilakukan olehnya mampu menghadirkan kebanggaan kolektif yang sama-sama dirasakan. Pemimpin yang mampu mengakomodasikan keunggulan-keunggulan individu dengan kemanfaatan fungsinya. Memilki kesiapan dalam mengantisipasi berbagai tantangan, terutama yang bersifat tiba-tiba dan mengejutkan.

paddy's as salam

Tidak ada komentar: